Breaking News

Minggu, 09 Desember 2012

ADMINISTRASI DAN KESEKTARIATAN

Oleh :
 Ahmad Bukhori ( disajikan untuk peserta LDK MTs. Darul Hikmah 
Periode 2012 / 2013

 I. PENDAHULUAN 

Setiap organisasi (apapun bentuknya ) pasti mempunyai rumusan tujuan yang ingin dicapai. Organisasi yang mempunyai rumusan tujuan yang jelas akan mendapatkan kesulitan kearah mana organisasi iti akan dibawa. Perumusan tujuan organisasi yang jelas akan memudahkan organisasi dalam menentukan kebijakan organisasi. Melalui tujuan tersebut, sebuah organisasi mendapat gambaran kearah mana orgaisasi tersebut akan dibawa, mendapatkan landasan bagi organisasi, memudahkan menentukan macamnya tugas, dan akan mudah menentukan PRODER KISS ME (program, prosedur, koordinasi, integrasi, simplikasi,sinkronisasi dan mekanisme ). Perumusan tujuan meski menjadi syarat mutlak bagi organisasi, tetapi bukanlah merupakan satu-satunya syarat. Rumusan tujuan perlu ditopang oleh syarat-syarat lain yang tidak kalah pentingnya diantaranya (anggota), kelompok, kerja sama, dan perangkat lainnya seperti kesektariatan dan administrasi. Diantara sederetan piranti organisasi yang akan penulis uraikan lebih panjang adalah Kesektariatan dan administrasi.kedua piranti organisasi tersebut penulis uraikan karena penulis berpendapat bahwa kegiatan kesektariatan dan administrasi mempunyai peran yang signifikan dalam kegiatan organisasi. 

II. ADMINISTRASI

Seperti telah diuraikan diatas bahwa sebuah organisasi yang baik adalah organisasi yang telah menetapkan rumusan organisasi yang jelas. Untuk mencapai tujuan tersebut, organisasi sudah barang tentu akan melakukan segala usaha/ kegiatan organisasi, dari mulai merencanakan tujuan sampai dengan kegiatan evaluasi kegiatan.usaha/kegiatan tersebut disebut dengan administrasi. Secara umum, administrasi adalah usaha atau kegiatan sekelompok orang yang bekerja secara teratur untuk mencapaisuatu tujuan yang telah ditetapkan oleh organisasi.usaha-usaha atau kegiatan yang dimaksud meliputi semua kegiatan yang lazim dilakukan oleh organisasi, seperti penetapan rencana program, pengorganisasian, penajaman dan penyelenggaraan program, kegiatan pengawasan, kegiatan evaluasi, kegiatan pembuatan pelaporan, dan lainlain. Sedangkan secara sempit administrasi diartikan sebagai kegiatan tata usaha, clerical work (kegitan catat mencatat/tulis –menulis ) atau sectretrial work (pekerjaan sekertaris), yaitu keseluruhan kegiatan mencatat segala kejadian bagi pimpinan suatu organisasi. Keseluruhan rumusan pengertian administrasi secara sempit tersebut disebut juga kesektariatan. Dari batasan-batasan di atas dapatlah diambil kesimpulan bahwa pengetian administrasi meliputi hal-hal sebagai berikut. 
1. Rangkaian kegiatan/ perbuatan, termasuk kegiatan kesekretaritan; 
2. Adanya kelompok orang; 
3. Adanya kerjasama; 
4. Adanya unsur-unsur untuk mencapai tujuan;

 III. KESEKRETARIATAN

 Kesekretariatan disebut juga kegiatan tata usaha. Seperti telah disinggung diatas, bahwa tata usaha merupakan bagian pengertian sempit administrasi dan merupakan bagian yang cukup menunjang tercapainya tujuan administrasi. Dengan kata lain, kegiatan tata usaha atau keskretariatan merupakan suatu bagian dari kegiatan administrasi.

1. Tulis menulis (rencana program, strategi pelaksanaan program, sampai evaluasi ). 
2. Surat menyurat; 
3. Kegiatan kearsipan dan agenda; 
4. Pemilikan dan pemeliharaan buku induk organisasi; 
5. pengiriman dan penerimaan surat; dan 
6. data-data lain yang berkaitan langsung dengan kegiatan tilis menulis 

Dari uraian diatas dapat menyimpulkan bahwa Tata Usaha adalah menghimpun keteranganketerangan tertulis yang dapat digunakan untuk menunjang kelancaran kegiatan administrasi. Dengan demikian, dapat dikatakan bahwa sipat Tata Usaha adalah sebagai “pelayanan terhadap kegiatan pokok administrasi”. Berikut ini penulis uraikan beberapa kegiatan Tata Usaha yang memiliki aturan-aturan (baku) tertentu, yaitu: surat menyurat, kearsipan, agenda, buku induk, dan buku agrnda kegiatan. A. Surat Menyurat Di antara kegiatan Tata Usaha yang paling menonjol adalah kegiatan surat menyarat (korespondensi). Surat adalah suatu sarana komunikasi yang digunakan untuk menyampaikan informasi tertulis oleh suatu pihak kepada pihak lain. Hubungan yang terjadi antara pihakpihak tersebut disebut kegiatan surat menyurat atau korespondensi. Selain sebagai sarana komunikasi, surat juga berfungsi sebagai: 

1. Alat untuk menyampaikan pemberitahuan, permintaan atau permohonan buah pikiran/gagasan. 
 2. Alat bukti tertulis, misalnya surat perjanjian. 
3. Alat untuk mengingat, misalnya surat yang diarsipkan. 
4. Bukti sejarah, misalnya surat-surat yang bersejarah. 
5. Pedoman kerja, misalnya surat keputusan dan surat perintah. 

Jika dilihat dari segi bentuk, isi, dan bahasanya, surat dapat digolongkan atas 3 (tiga) jenis, yaitu: 
 1. surat pribadi, 
2. surat dinas (resmi), dan 
3. surat niaga. 

Selain ketiga jenis surat tersebut, terdapat juga jenis surat yang lain, misalnya : surat edaran, surat pengumuman, surat perjanjian, dan surat keputusan. Ada beberapa bentuk penulisan surat. Yang dimaksud dengan bentuk surat adalah pola surat menurut susunan, letak, dan bagian-bagian surat. Setiap bagian surat itu sangat penting peranannya sebagai identifikasi atau petunjuk pengelolaan surat. Menurut pola umum yang berlaku dalam surat menyurat, bentuk surat dikelompokan menjadi6(enam) dan macam bentuk surat, yaitu 
(a) bentuk lurus penuh (full block style), 
(b) bentuk lurus (block style), 
(c) bentuk setengah lurus (semi block style), 
(d) bentuk bertekuk (idented style), 
(e) bentuk resmi Indonesia lama, dan
 (f) bentuk Indonesia baru.

(contoh lengkap bentuk-bentuk surat tersebut dapat dilihat pada buku seri penyuluhan bahasa Indonesia bagian surat menyurat. Sekedar memberikan gambaran untuk memudahkan pemahaman pembaca, berikut penulis berikan contoh bagian-bagian surat dalam bentuk lurus (block style) Keterangan :

(1) Kop/Kepala Surat; 
(2) tanggal surat; 
(3) nomor. Lampiran, perihal 
(4) alamt,tujuan; 
(5) salam pembuka; 
(6) Isi surat 
(7) Salam penutup; 
(8) pengirim surat; da, 
(9) tembusan; 

B. Kerasipan, Agenda dan Ekspedis 

1). Arsip Kegiatan Kearsipan terdiri atas pengelolaan arsip itu sendiri dan agenda. Arsip adalah suatu  tempat penyimpanan dan pengolahan data-data tertulis, seperti surat-surat dan dokumendokumen. Arsip berarti pula dokumen tertulis yang berasal dari komunikasi tertulis ( Surat, akta, dan sebagainya) yang dikeluarkan instansi resmi, yang disimpan dan diperlihara ditempat khusus untuk referensi. Orang (ahli) yang bias mengurus bagian penyimpanan dan pemeliharaan surat-surat disebut arsiper Arsip memiliki kegunaan sebagai berikut : 
1. (seolah-olah) sebagai suatu pusat ingatan dari organisasi dalam memulihkan keterangan bila   diperlukan. 
2. Sebagai sarana pembuktian dalam peristiwa hokum 
3. Arsip mempunyai nilai sejarah yang menggambarkan peristiwa-peristiwa lampau. 
4. Arsip memberikan jasa dalam kemajuan dan perkembangan dunia keilmuan, dan lainlain. 

System penyimpanan (pengarsipan) ada 5 (lima) macam, yaitu : 
1) Sistem penyimpanan menurut abjad (Alfabetic Filling), yaitu penyusunan arsip berdasarkan nama orang atau organisasi utama. 
2) Sistem penyimpanan menurut pkok soal (Subject Filling), yaitu penyusunan arsip didasarkan pada jenis dan isi surat.. 
3) Sistem penyimpanan menurut wilayah (Geografic Filling), yaitu penyusunan arsip didasarkan pada asal daerah surat.. 
4) Sistem penyimpanan menurut nomor (Numeric Filling), yaitu penyusunan arsip didasarkan angka nomor pada surat.
 5) Sistem penyimpanan menurut tanggal (Chronological Filling), yaitu penyusunan arsip berdasarkan tanggal yang tertera pada surat tersebut. 

2) Agenda Buku agenda, adalah buku catatan yang bertanggal untuk satu tahun (periode) yang berfungsi untuk mencatat surat-surat, baik surat masuk maupun surat keluar. Orang yang bertugas mencatat surat masuk dan keluar (mengagendakan surat) disebut agendaris. Buku agenda, dapat dibagi atas 2 (dua) macam, 

yaitu : 
1) Agenda Tunggal, yaitu agenda yang menggunakan satu buku. Lembaran sebelah kiri untuk surat masuk dan sebelah kanan untuk surat keluar. 
2) Agenda anda, yaitu agenda yang terdiri dari 2 (dua). Satu buku khusus untuk mencatat surat masuk, dan yang satunya lagi khusus untuk mencatat surat keluar. 
3. Ekspedisi kegiatan kesekretariatan lain yang berhubungan dengan surat menyuratadalah ekspedisi. Ekspedisi adalah kegiatan mengurus (mengirim/mengantarkan) surat-surat atau barangbarang. Orang yang bertugas untuk mengirim/mengantar surat-surat atau barangn-barang disebut ekspeditur. Untuk memudahkan surat-surat, sebuah organisasi memerlukn bukuk ekspedisi. Buku ini sangat penting sebagai alat bukti bahwa surat yang dibuat telah dikirim dan diterima oleh alamat tujuan surat tersebut. 

C. Buku Induk dan Agenda Kegiatan Buku induk 

merupakan buku-buku yang memuat data-data identitas pengurus/anggota organisasi yang bersangkutan. Buku ini berisi data-data atau identitas baik pengurus maupun anggota organisasi. Fungsi dari buku ini adalah untuk menginventarisasi data seluruh personal pengurus dan anggota organisasi lengkap dengan identitasnya. Buku agenda kegiatan merupakan buku yang berisi data-datarangkaian kegiatan organisasi selama periode tertentu. Buku ini digunakan setiap organisasi, jawatan, instansi, dan badanbadan yang berguna bagi kelengkapan administrasi dan laporan-laporan.

 IV. P E N U T U P 

 Administrasi dan kesekretariatan bukan merupan bagian disiplin ilmu eksakta. Ini berarti bahwa teori tentang kedua topik tersebut adalah terus mengalami perubahan, pergeseran dan penambahan-penambahan sesuai dengan perkembangan kebutuhan organisasi. Perkembangan kebutuhan organisasi tidak terlepas dari usaha untuk lebih memperbaiki citra organisasi tersebut. Oleh karena itu inisiatif-inisiatif dengan ide-ide cerdas menjadi sangat penting, termasuk ide-ide dalam bidang administrasi dan kesekretariatan sebagai piranti penting dalam menjalankan roda organisasi

. Wassalam,
Read more ...

REZEKI.......

Sebagai orang yang beragama, memahami rezeki yang hadir di tangan kita tidaklah semata-mata melalui upaya diri dan manajemen. Al Ghozali berkata, betapa banyak orang yang tidak memahami manajemen, beker¬ja sedikit namun rezekinya melimpah, di sisi lain, orang yang “nyungsang-nyungseb” mencari rezeki siang dan malam, tetapi kadang rezeki itu terasa seret sekali. Apakah kemudian rezeki itu berada dalam manajemen kita? Ternyata tidak! Ia ada dalam manajemen Allah swt. Allahlah yang bertanggung jawab terhadap rezeki makhluqnya, sedangkan manusia hanya melulu ‘beribadah’ yang diaplikasikan ibadahanya baik ketika berikh¬tiar, memohon, berharap dan berusaha sekuat tenaga lillaahi ta’aala dalam ikhtiarnya. Sampai di sini, segala hasil merupakan tang¬gung jawab Allah swt. Namun demikian sekelumit ilmu yang diajarkan Rasulullah saw ternyata sangat bermanfaat. Barang siapa yang memahami misteri itu, niscaya bisa bersikap qonaah dan tenang. Kemudian rezeki akan hadir tanpa diduga-duga, tanpa dipusingkan dan tanpa membawa resah dan gelisah. Sebuah riwayat hadits yang ditulis dalam buku Adabudunya Waddin (etika kehidupan dan beragama) Rasulullah saw bersabda: Rasulullah saw bersabda: “Antara seorang hamba dan rezeki terdapat sebuah tabir (hijab); barangsiapa yang bersikap terhadap rezeki itu menerima de¬ngan tulus ikhlas (qona’ah) dan bersikap tenang-tenang saja (iqtishad) maka rezeki itu akan datang dengan sendirinya; sedangkan siapa yang mencoba untuk merusak tabir rezeki itu maka jangan harap bertambah.” Hadits ini menerangkan tentang tabir (hijab) rezeki. Sehingga benarlah bahwa rezeki itu merupa¬kan misteri sebab ia memiliki pembatas antara kita dengannya. Kita dilarang coba-coba merobek tirai tersebut. Adapun upaya memper¬kokoh tirai rezeki itu dengan dua cara: Qonaah dan Iqtishod. Pertama, dengan Qonaah Sebagaimana hadits di atas, menerima rezeki dengan qonaah sama artinya dengan menerima apa adanya rezeki yang hadir dengan penuh keikhlasan dan suka cita. Ketika mendapatkan rezeki besar atau sedikit disambut dengan sikap amat amat girang. Namun kegirangan ini hanya ditampakkan di sisi Allah swt tidak kepada manusia. Inilah yang disebut oleh Syekh Nawawi dengan qona’ah. Qona’ah sendiri sama dengan sikap kafafah. Kedua sifat ini merupakan tindakan yang paling baik dalam menyikapi. Rasulullah saw bersabda: Dari Abdulalh bin ‘Amr bin ‘ash bahwa Rasulullah saw. Bersabda: “Sungguh beruntung orang yang selamat. Ia diberi rizki dengan berkecukupan dan Allah merelakan apa yang diterimanya. Ketika mensyarakhi (memperjelas) hadits ini, Syekh Nawawi mengartikan kafafah atau qona’ah dengan ungkapan: Kaffaf adalah sikap merasa cukup dengan rezkinya tanpa menuntut lebih dan kurang. Hal ini sebagaimana yang dikatakan oleh sebagian madzhab: Sikap merasa cukup ini lebih utama dari pada kondisi orang yang kaya atau miskin. Kedua, dengan Iqtishod Cara kedua menjaga agar tirai tetap kokoh adalah dengan sikap iqtishod. Maknanya adalah ia akan berada di pertengahan. Menurut Al Hasan dalam tafsir al Qurthubi, Muqtasid adalah orang mukmin yang tetap kokoh memegang tauhid dan taat. Artinya, boleh jadi, dalam menyikapi rezeki tidak akan mengurangi nilai taat dan keimanannya. Dengan demikian ia akan tenang-tenang saja dalam menyikapi rezeki tersebut. Jika sempit atau lapang rezeki, ia te¬nang-tenang saja tidak mengadukannya kepada manusia. Sebab bila coba-coba membe¬ber¬kan kesu¬sahan¬nya pada manusia itu berarti merobek dinding rezeki. Sebagaimana peringatan Rasulullah saw siapa yang membuka kesusahan kepada Allah artinya ia siap untuk tetap fakir. (dikutip dari hadits no. 2247 Sunan Turmudzi) Bersabda Rasulullah saw: ….. dan janganlah seorang hamba Allah membuka pintu masalah kepada orang lain (tentang kesusahannya) sebab niscaya Allah akan membuka pintu kemiskinan atau kalimat yang sejenisnya (kesusahan, kesulitan, kerupekan, kedholiman dll.). Menurut Abu Isa, hadits ini hasan shoheh. Dengan membuka masalah kepada orang lain, berarti ia berusaha merobek dan merusak tirai (hijab) rezeki tersebut). Karena itu sikap terbaik adalah mempertahankan sikap iqtishad. Untuk melatih sikap iqtishod ini ada baiknya mengikuti saran Rasulullah saw makmur dari mu. Sebab hal itu merupakan sifat yang terbaik agar jangan sampai memandang rendah ni’mat Allah swt.” Menurut Ibnu Jarir dalam Syarkh An Nawawi, hadits tersebut adalah kesimpulan yang terbaik. Sebab tabiat manusia dalam urusan dunia, apa¬bi¬la melihat orang yang lebih makmur darinya, ia akan berusaha menyamainya. Kemu¬dian meng¬anggap rendah nikmat Allah swt. yang ada pada dirinya. Karenanya, ia akan berusaha lebih rakus lagi (tamak) untuk menyamai saingannya atau setidaknya tidak jauh-jauh amat bedanya. Menurut Syekh Nawawi, itulah tabiat manusia pada umumnya. Sebaliknya, kata Syekh Nawawi, dalam urusan dunia, jika melihat orang lain memperoleh kenikmatan, maka yang terlihat adalah karunia Allah yang besar. Ia lalu menysukurinya, kemu¬dian tetap bertawadlu dan tetap berlaku baik. Kata An Nawawi, sikap inilah yang utama dalam menyikapi rezeki. Sebaik Umat Adapun sebaik-baik Umat dalam menyikapi masalah rezeki adalah sebagaimana yang digambarkan oleh Rasululah saw. Menjadi orang yang menerima (rela) jika tidak diberi dan menjadi orang yang meminta jika tak berpunya. Dikutip dari buku “adabuddunya waddin” Rasululullah saw bersabda: “Sebaik-baik umatku adalah orang yang tidak diberi lalu dia menerima dan tidak berpunya kemudian ia meminta.” Mengambil Deposito Amal Yang dimaksud sikap menerima dan meminta dalam hadits tersebut adalah ditujukan kepada Allah swt semata. Sikap meminta kepada Allah jelas merupakan perintah langsung dari Allah swt: Ud’uunii astajib lakum “Memohonlah kepada-Ku niscaya Aku beri” (Al Mukmin 60). Namun yang menjadi catatan di sini adalah bahwa orang tidak akan salah alamat ketika meminta kepada Allah manakala ia banyak menabung amal-amal perbuatanya pada rekening Allah Subhanahu Wata’ala. Namun jika menabung amal-amalnya bukan kepada Allah mengapa meminta kepada-Nya inikan aneh bin ajaib. Logikanya, hal ini sama bila depositonya di Bank BCA, tetapi ketika mengambil, memintanya pada Bank BNI tentu ini salah alamat. Hal ini sama artinya, jika segala amal-amalnya baik ucapan, pikiran dan tindakan. Pokoknya segala ibadah mahdhoh (amal vertikal) maupun ghoiru mahdzhoh (amal horizontal) diniatkan semata-mata untuk Allah (lillaahi ta’alaa), niscaya ketika hendak meminta bagian (bunga deposito amal) itu kepada Allah yakin pasti tidak salah alamat. Namun jika bukan lillaahi ta’alaa, mengapa memintanya kepada Allah? Seolah-olah Allah menyuruh untuk mengambilnya kepada yang lain. Karenanya, berarti siap-siap ia tidak menerima bonus spesial dari Allah swt, baik ketika di dunia maupun di akherat. Na’udzu bilalhi min dzaalik. Wallau a’lam bimurodih. Sumber: Al qur’an , Al Bayan (Hadits), Tafsir Al Qurthubi, Adabudunya Waddin, Kutubussittah, Tuhfatul Akhwadzi bisyarhil bukhory, Shohih Muslim bisyarkhinnawawy.
Read more ...

Sabtu, 08 Desember 2012

RATIB AL- HADDAD - Majlis Lariyet_Al- Habib Alfian Al- Habsyi

Ratib al-Haddad Manaqib al-Hadad (1044-1132 H) Al-Habib Abdullah bin Alwi bin Muhammad al-Hadad (Tarim Yaman Selatan) Di susun oleh: Ibnu Muhammad Zen bin Saliman Tim Creative Markas Besar The Dzaer Lariyet Rancadulang, 003/01 - Kel. Margasari - Kec. Karawaci - Kota. Tangerang Prov. Banten - NKRI (Negara Kesatuan Republik Indonesia) 1433H / 2012M Sejarah singkat pengarang (shahib) rathib Al-Hadad Al-Habib Abdullah bin Alwi bin Muhammad Al-Hadad (1044-1132H) Yaman Selatan. Beliau dilahirkan di Subair pinggiran kota Tarim, satu kota yang terkenal di Hadromaut (Yaman Selatan) pada malam kamis, 5 shofar 1044h, dan dibesarkan di Tarim. Beliau wafat pada malam selasa, 7 dzul qo’dah 1132h, dalam usia 88 tahun dan dimakamkan di Zanbal pinggiran kota Tarim, Hadramaut (Yaman Selatan). Sewaktu menginjak usia 4 tahun matanya sudah tidak dapat melihat. Dengan rahmat dan inayah Allah SWT. Beliau sanggup mempelajari ilmu tafsir, hadits, fiqih, tarikh dan hafal al qur’an. Beliau di bimbing oleh tidak kurang dari 100 Ulama. Diantaranya: Al Habib Umar bin Abdurrahman Al Athos, Al Habib Al Allamah Aqil bin Abdurrahman As Saqof, Al Habib Abdurrahman bin Syekh Al Aidid, Al Habib Sahl bin Ahmad Bahan Al Hudaili Ba’Alawi dll. Murid-murid Beliau diantaranya adalah: Al Habib Ahmad bin Zain Al Habsyi, Al Habib Abdurrahman bin Abdullah Balfagih, Al Habib Muhammad bin Zain bin Samith, Al Habib Umar bin Abdurrahman Al Baar, Al Habib Ali bin Abdurrahman As Saqof, Al Habib Umar bin Muhammad bin Thaha Ash Shofi As Saqof. Karyanya: An-Nashoih Ad-Diniyah, Ad-Da’watut Taammah, Ad-Durrul Mandhum dll. Ratib Al-Haddad ini lazim (biasa) dibaca dikalangan ”Thoriqoh Alawiyyah” sampai saat ini kurang lebih sekitar 294 tahun. Tambahan hadiah puji kepada para Ulama dan Habaib Ulama Fiqh 1. Al-Imam Nu’man bin Tsabit bin Zautho bin Mah al-Iroqi (al-imam Hanafi. th 80-150h) 2. Al-Imam Malik bin Annas bin Malik al-‘Madani (al-imam Malik. th 93-179h) 3. Al-Imam Abi Abdillah bin Idris bin Abbas bin Usman bin Syafi’I bin Sa’ib bin Ubaid bin Abdi Yazid bin Hasyim bin Abdul Mutholib bin Abdu Manaf bin Qushai al-Guzzah, Palestina (al-imam Syafi’i. th150-204h) 4. Al-Imam Ahmad bin Muhammad bin Hanbal bin Hilal As-Syaibani al-Marwazi al-Bagdadi (al-imam Ahmad. th 164-241h) Ulama Thoriqot 1. Al-Imam Abu Hamid Muhammad bin Muhammad bin Ahmad al-Irani (al-imam Ghozali. th 450-505h) 2. Al-Imam Muhammab Muhyiddin Abdul Qodir bin Musa bin Abdullah al-Jilani (tuan syekh Abdul Qodir Jailani, th 471-561h) Ulama Tauhid 1. Al-Imam Abu Hasan al-’Asy’ari 2. Al-Imam Abu Manshur al-Mathuridi Ulama dan Habaib Pengarang Kitab 1. Al-Habib Ustman bin Abdullah bin Aqil bin Yahya, al-Batawi (Pekojan, Jakarta Barat, th 1822m) 2. Al-Habib Abdullah bin Husain bin Thahir (Qoshidah Ziarah) 3. Syekh Salim bin Abdullah bin Sa’ad bin Sumair al-Hadhrami (Yaman, meninggal di Batavia th 1855m) 4. Syekh Muhammad Nawawi bin Umar bin Ali al-Bantani (1814-1897m) (1230-1314h) 5. Syaikh Muhammad Arysad al-Banjari bin Abdullah bin Abu Bakar bin sultan Abdurrasyid Mindanao bin Abdullah bin Abu Bakar al-Hindi bin Ahman ash-Shalaibiyyah bin Husein bin Abdullah bin Syaikh bin Abdullah al-Idrus al-Akbar bin Abu Bakar as-Sakran bin Abdurrahman as-Saqaf bin Muhammad Maula Dawilah bin Ali bin Alwi al-Ghoyyur bin Muhammad al-Faqihul Muqaddam bin Ali Faqih Nuruddin bin Muhammad Shahibul Mirbath bin Ali Khaliqul Qassam bin Alwi bin Muhammad bin Alawi bin Ubaidillah bin Ahmad al-Muhajir bin Isa ar-Rumi bin Muhammad an-Naqib bin Ali al-Uraidhy bin Ja’far Shadiq bin Muhammad al-Baqir bin Ali Zainal Abidin bin Imam Husein bin Imam Ali karromallah wajhah Qoshidah Ziarah (Habib Abdullah bin Husain bin Thahir) اَللّهُمَّ صَلِّ وَسَلِّمْ وَبَارِكْ عَلَيْهِ وَعَلى الِهِ وَصَحْبِهْ سَلاَمُ اللهِ يَاسَادَةْ مِنَ الرَّحْمنِ يَغْشَا كُمْ عِبَادَ اللهِ جِئْنَاكُمْ قَصَدْ نَا كُمْ طَلَبْنَا كُمْ تُعِيْنُوْ نَا تُغِيْثُوْ نَا بَهِمَّتِكُمْ وَجَدْوَا كُمْ فَأَحْبُوْنَا وَأَعْطُوْ نَا عَطَايَا كُمْ هَدَايَا كُمْ فَلاَ خَيَّبْتُمُوْا ظَنِّى فَحَاشَاكُمْ وَحَاشَاكُمْ سَعِدْنَا اِذْ اَتَيْنَا كُمْ وَفُزْنَا حِيْنَ زُرْنَا كُمْ فَقُوْمُوْا وَاشْفَعُوْا فِيْنَا اِلىَ الرَّحْمنِ مَوْلاَكُمْ عَسَى نُحْظَى عَسَى نُعْطَى مَزَايَا مِنْ مَزَايَا كُمْ عَسَى نَظْرَةْ عَسَى رَحْمَةْ تَغْشَا نَا وَ تَغْشَا كُمْ سَلاَمُ اللهِ حَيَّا كُمْ وَعَيْنُ اللهِ تَرْعَا كُمْ وَصَلَّى اللهُ مَوْلاَنَا وَ سَلَّمَ مَا أَتَيْنَا كُمْ عَلىَ الْمُخْتَارِ شَافِعْنَا وَ مُنْقِذْ نَا وَ اِيَّا كُمْ اَللّهُمَّ صَلِّ وَسَلِّمْ وَبَارِكْ عَلَيْهِ وَعَلى الِهِ وَصَحْبِهْ أَعُوْذُبِاللهِ مِنَ الشَّيْطَانِ الرَّجِيْمِ لبِسْمِ اللهِ الرَّحْمنِ الرَّحِيْمِ اَلْفَاتِحَةََ اِلىَ حَضْرَةِ النِّبِيِّ الْمُصْطَفى سَيِّدِنَا وَحَبِيْبِنَا وَشَفِيْعِنَا وَمَوْلاَنَا مُحَمَّدٍ صَلىَّ اللهُ عَلَيْهِ وَالِهِ وَسَلَّمَ وَأَصْحَابِهِ وَأَزْوَاجِهِ وَذُرِّيَتِهِ وَاَهْلِ بَيْتِهِ الْكِرَامْ وَاِلَى حَضْرَةِ جَمِيْعِ اْلاَنْبِيَاءِ وَالْمُرْسَلِيْنَ وَالْمَلاَئِكَةِ الْمُقَرَّبِيْنَ وَالشًّهَدَاءِ وَالصَّالِحِيْنَ وَاْلعُلَمَاءِ اْلعَامِلِيْنَ وَالْمُصَنِّفِيْنَ الْمُخْلِصِيْنَ وَاِلَى حَضْرَةِ جَمِيْعِ اَوْلِيَاءِ اللهِ تَعَالَى مِنْ مَشَارِقِ اْلاَرْضِ اِلَى مَغَارِبِهَا بَرِّهَا وَبَحْرِهَا مِنْ يَمِنِيْهَا اِلَى شِمَالِهَا خُصُوْصًا اِلىَ حَضْرَةِ اَلْحَبِيبْ عَبْدِ اللهْ بِنْ عَلْوِى اَلْحَدَّادْ صَاحِبِ الرَّاتِبِ وَاُصُوْلِهِمْ وَفُرُوْعِهِمْ وَذَوِالْحُقُوْقِ عَلَيْهِمْ اَجْمَعِيْنَ وَاِلَى حَضْرَةِ اَلْحَبِيبْ عُمَرْ بِنْ عَبْدُ الرَّحْمَنْ اَلْعَطَاسْ وَشَيخْ عَلِى بَارَسْ وَالْحَبِيبْ عَقِيلْ بِنْ عَبْدُ الرَّحْمَنْ اَلسَّقَافْ وَالْحَبِيبْ عَبْدُ الرَّحْمَنْ بِنْ شَيخْ اَلْعَيْدِيدْ وَالْحَبِيبْ سَهَلْ بِنْ أَحْمَدْ بَهَنْ اَلْهُدَيْلِ بَاعَلَوِى وَالْحَبِيبْ اَحْمَدْ بِنْ زَينْ اَلْحَبْشِى وَالْحَبِيبْ عَبْدُ الرَّحْمَنْ بِنْ عَبْدِ اللهْ بَلْفَقِيهْ وَالْحَبِيبْ مُحَمَّدْ بِنْ زَينْ بِنْ سَمِيطْ وَالْحَبِيبْ عُمَرْ بِنْ عَبْدُ الرَّحْمَنْ اَلْبَارْ وَالْحَبِيبْ عَلِى بِنْ عَبْدُ الرَّحْمَنْ اَلسَّقَافْ وَالْحَبِيبْ عُمَرْ بِنْ مُحَمَّدْ بِنْ طَهَ اَلصَّافِى اَلسَّقَافْ وَاُصُوْلِهِ وَفُرُوْعِهِ وَذَوِى الْحُقُوْقِ عَلَيْهِمْ اَجْمَعِينْ اَنَّ اللهَ يَغْفِرُلَهُمْ وَيَرْحَمُهُمْ وَيُعْلِى دَرَجَاتِهِمْ فِى الْجَنَّةِ وَيَنْفَعُنَا بِأَسْرَارِهِمْ وَاَنْوَارِهِمْ وَعُلُوْمِهِمْ وَنَفَحَاتِهِمْ فِى الدِّيْنِ وَالدُّنْياَ وَاْلاخِرَةِ الْفَاتِحَةِ .. لبِسْمِ اللهِ الرَّحْمنِ الرَّحِيْمِ. الَم. ذَالِكَ اْلكِتَابُ لاَرَيْبَ فِيْهِ هُدًى لِّلْمُتَّقِيْنَ. اَلَّذِيْنَ يُؤْمِنُوْنَ بِاْلغَيْبِ وَيُقِيْمُوْنَ الصَّلوةَ وَمِمَّا رَزَقْنَاهُمْ يُنْفِقُوْنَ. وَالَّذِيْنَ يُؤْمِنُوْنَ بِمَا اُنْزِلَ اِلَيْكَ وَمَااُنْزِلَ مِنْ قَبْلِكْ وَبِالاخِرَةِ هُمْ يُوْقِنُوْنَ. اُولئِكَ عَلى هُدًى مِّنْ رَبِّهِمْ وَاُولئِكَ هُمُ الْمُفْلِحُوْنَ. وَاِلَهُكُمْ اِلَهٌ وَّاحِدٌ لاَاِلهَ اِلاَّ هُوُ الرَّحْمنُ الرَّحِيْمُ. اَللهُ لاَاِلهَ اِلاَّ هُوَ الْحَيُّ اْلقَيُّوْمُ. لاَ تَأْخُذُه سِنَةٌ وَّلاَ نَوْمٌ. لَه مَا فىِ السَّموَاتِ وَمَا فىِ اْلاَرْضِ. مَنْ ذَا الَّذِيْ يَشْفَعُ عِنْدَه اِلاَّ بِاِذْنِهِ. يَعْلَمُ مَا بَيْنَ اَيْدِيْهِمْ وَمَاخَلْفَهُمْ وَلاَ يُحِيْطُوْنَ بِشَيْئٍ مِّنْ عِلْمِه اِلاَّ بِمَاشَاء. وَسِعَ كُرْسِيُّهُ السَّموَاتِ وَاْلاَرْضِ. وَلاَيَئُوْدُه حِفْظُهُمَا وَهُوَ الْعَلِيُّ الْعَظِيْمُ. ِللهِ مَا فىِ السَّموَاتِ وَمَا فىِ اْلاَرْضِ. وَاِنْ تُبْدُوْا مَا فىِ اَنْفُسِكُمْ اَوْ تُخْفُوْهُ يُحَاسِبْكُمْ بِهِ الله. فَيَغْفِرُ لِمَنْ يَشَاءُ وَيُعَذِّبُ مَنْ يَشَاءُ. وَاللهُ عَلى كُلِّ شَيْئٍ قَدِيْرٌ. امَنَ الرَّسُوْلُ بِمَا اُنْزِلَ اِلَيْهِ مِنْ رَبِّهِ وَالْمُؤْمِنُوْنَ. كُلٌّ امَنَ بِاللهِ وَمَلئِكَتِهِ وَكُتُبِهِ وَرُسُلِهِ. لاَ نُفَرِّقُ بَيْنَ اَحَدٍ مِّنْ رُّسُلِهِ. وَقَالُوْا سَمِعْنَا وَاَطَعْنَا غُفْرَانَكَ رَبَّنَا وَاِلَيْكَ الْمَصِيْرُ. لاَ يُكَلِّفُ نَفْسًا اِلاَّ وُسْعَهَا. لَهَا مَاكَسَبَتْ وَعَلَيْهَا مَااكْتَسَبَتْ. رَبَّنَا لاَ تُؤَاخِذْنَا اِنْ نَسِيْنَا اَوْ اَخْطَأْناَ. رَبَّنَا وَلاَ تَحْمِلْ عَلَيْنَا اِصْرًا كَمَا حَمَلْتَه عَلىَ الَّذِيْنَ مِنْ قَبْلِنَا. رَبَّناَ وَلاَ تُحَمِّلْنَا مَالاَطَاقَةَ لَنَابِه. وَاعْفُ عَنَّا وَاغْفِرْلَنَا وَارْحَمْنَا اَنْتَ مَوْلاَنَا فَانْصُرْنَا عَلىَ اْلقَوْمِ الْكَافِرِيْنَ. لاَاِلهَ اِلاَّاللهُ وَحْدَه لاَشَرِيْكَ لَهُ الْمُلْكُ وَلَهُ الْحَمْدُ يُحْيِى وَيُمِيْتُ وَهُوَ عَلىَ كُلِّ شَيْئٍ قَدِيْرٌ 3x سُبْحَانَ اللهِ وَالْحَمْدُ ِللهِ وَلاَاِلهَ اِلاَّاللهُ وَاللهُ اَكْبَرْ 3x سُبْحَانَ اللهِ وَبِحَمْدِهِ سُبْحَانَ اللهِ الْعَظِيْمِ 3x رَبَّناَ اغْفِرْلَناَ وَتُبْ عَلَيْناَ اِنَّكَ اَنْتَ التَّوَّابُ الرَّحِيْمُ 3x اَللّهُمَّ صَلِّ عَلى سَيِّدِنَا مُحَمَّدْ اَللّهُمَّ صَلِّ عَلَيْهِ وَسَلِّمْ 3x اَعُوْذُ بِكَلِمَةِ اللهِ التَّامَّةِ مِنْ شَرِّ مَاخَلَقْ 3x لبِسْمِ اللهِ الَّذِى لاَيَضُرُّ مَعَ اسْمِهِ شَيْئٌ فِى اْلاَرْضِ وَلاَ فِى السَّمَاءِ وَهُوَ السَّمِيْعُ اْلعَلِيْمُ 3x رَضِيْناَ بِاللهِ رَباًّ وَبِاْلاِسْلاَمِ دِيْناً وَبِمُحَمَّدٍ نُبِيًّا وَّرَسُوْلاً 3x لبِسْمِ اللهِ وَالْحَمْدُ ِللهِ وَالْخَيْرُ وَالشَّرُّ بِمَشِيْئَةِ اللهِ 3x امَنَّا بِاللهِ وَاْليَوْمِ اْلاخِرِ تُبْنَا اِلىَ اللهِ بَاطِنًا وَّظَاهِرًا 3x يَارَبَّناَ وَاعْفُ عَنَّا وَامْحُ الَّذِى كَانَ مِنَّا 3x يَاذَالْجَلاَلِ وَاْلاِكْرَامِ اَمِتْنَا عَلىَ دِيْنِ اْلاِسْلاَمِ 7x يَاقَوِيُّ يَامَتِيْنُ اِكْفِنَا شَرَّ الظَّالِمِيْنَ 3x اَصْلَحَ اللهُ اُمُوْرَ الْمُسْلِمِيْنَ صَرَفَ اللهُ شَرَّ الْمُؤْذِيْن 3x يَا عَلِيُّ يَاكَبِيْرُ يَاعَلِيْمُ يَاقَدِيْرُ يَا سَمِيْعُ يَابَصِيْرُ يَالَطِيْفُ يَاخَبِيْرُ 3x يَافَارِجَ الْهَمِّ يَاكَاشِفَ الْغَمِّ يَامَنْ لِعَبْدِهِ يَغْفِرْ وَيَرْحَمْ 3x اَسْتَغْفِرُاللهَ رَبَّ اْلبَرَايَا اَسْتَغْفِرُاللهَ مِنَ الْخَطَايَا 4x لاَاِلهَ اِلاَّ اللهْ (50-100x) سَيِّدُناَ مُحَمَّدٌ رَسُوْلُ اللهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَالِهِ وَسَلَّمَ وَشَرَّفَ وَكَرَّمَ وَمَجَّدَ وَعَظَّمَ وَرَضِيَ اللهُ تَعَالى عَنِ الصَّحَابَةِ اَجْمَعِينْ (تروس ممباحا سورة الاخلاص... 3x سورة الفلق... 1x سورة الناس... (1x اَعُوْذُبِاللهِ مِنَ الشَّيْطَانِ الرَّجِيْمِ لبِسْمِ اللهِ الرَّحْمنِ الرَّحِيْمِ اَلْفَاتِحَةَ اِلىَ حَضْرَةِ سَيِّدِنَا وَحَبِيْبِنَا وَشَفِعِيْنَا وَمَوْلاَنَا رَسُوْلِ اللهِ مُحَمَّدِ ابْنِ عَبِدِ اللهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ وَالِهِ وَاَصْحَابِهِ وَاَزْوَاجِهِ وَذُرِّيَتِهِ اَنَّ اللهَ يُعْلِى دَرَجَاتِهِمْ فِى الْجَنَّةِ وَيَنْفَعُنَا بِاَسْرَارِهِمْ وَاَنْوَارِهِمْ وَعُلُوْمِهِمْ فِى الدِّيْنِ وَالدُّنْيَا وَاْلاخِرَةِ وَيَجْعَلُنَا مِنْ حِزْبِهِمْ وَيَرْزُقُنَا مَحَبَّتَهُمْ وَيَتَوَفَّنَا عَلى مِلَّتِهِمْ وَيَحْشُرُنَا فِى زُمْرَتِهِمْ اَلْفَاتِحَةْ ........ اَلْفَاتِحَةَ اِلىَ رُوْحِ سَيِّدِنَا الْفَقِيْهُ الْمُقَدَّمْ مُحَمَّدِ بْنِ عَلِى بَاعَلَوِى وَاُصُوْلِهِ وَفُرُوْعِهِ وَذَوِى الْحُقُوْقِ عَلَيْهِمْ اَجْمَعِينْ اَنَّ اللهَ يَغْفِرُلَهُمْ وَيَرْحَمُهُمْ وَيُعْلِى دَرَجَاتِهِمْ فِى الْجَنَّةِ وَيَنْفَعُنَا بِاَسْرَارِهِمْ وَاَنْوَارِهِمْ وَعُلُوْمِهِمْ وَنَفَحَاتِهِمْ فِى الدِّيْنِ وَالدُّنْياَ وَاْلاخِرَةِ الْفَاتِحَةِ ....... اَلْفَاتِحَةَ اِلىَ رُوْحِ سَيِّدِنَا وَحَبِيْبِنَا وَعُمْدَتِنَا صَاحِبِ الرَّاتِبِ قُطْبِ اْلاِرْشَادِ اَلْحَبِيبْ عَبْدِاللهْ بِنْ عَلْوِى اَلْحَدَّادْ وَاُصُوْلِهِ وَفُرُوْعِهِ وَذَوِى الْحُقُوْقِ عَلَيْهِمْ اَجْمَعِينْ اَنَّ اللهَ يَغْفِرُلَهُمْ وَيَرْحَمُهُمْ وَيُعْلِى دَرَجَاتِهِمْ فِى الْجَنَّةِ وَيَنْفَعُنَا بِاَسْرَارِهِمْ وَاَنْوَارِهِمْ وَعُلُوْمِهِمْ فِى الدِّيْنِ وَالدُّنْياَ وَاْلاخِرَةِ الْفَاتِحَةِ ........ اَلْفَاتِحَةَ اِلىَ اَرْوَاحِ اْلاَوْلِيَاءِ وَالصَّالِحِيْنَ وَاْلاَئِمَّةِ الرَّاشِدِيْنَ ثُمَّ اِلىَ اَرْوَاحِ وَالِدِيْنَا وَمَشَايِخِنَا وَمُعَلِّمِيْنَا وَذَوِى الْحُقُوْقِ عَلَيْنَا اَجْمَعِينْ ثُمَّ اِلىَ اَرْوَاحِ اَمْوَاتِ اَهْلِ هَذِهِ اْلبَلْدَةِ مِنَ الْمُسْلِمِيْنَ وَالْمُسْلِمَاتِ وَالْمُؤْمِنِيْنَ وَالْمُؤْمِنَاتْ اَنَّ اللهَ يَغْفِرُلَهُمْ وَيَرْحَمُهُمْ وَيُعْلِى دَرَجَاتِهِمْ فِى الْجَنَّةِ وَيَنْفَعُنَا بِاَسْرَارِهِمْ وَاَنْوَارِهِمْ وَعُلُوْمِهِمْ فِى الدِّيْنِ وَالدُّنْياَ وَاْلاخِرَةِ الْفَاتِحَةِ ........ اَلْفَاتِحَةَ بِنِيَّةِ اْلقَبُوْلِ وَتَمَامِ كُلِّ سُؤْلٍ وَمَأْمُوْلٍ وَصَلاَحِ الشَّانِ ظَاهِرًا وَباَطِنًا فِى الدِّيْنِ وَالدُّنْيَا وَاْلاخِرَةِ دَافِعَةً لِكُلِّ شَرٍّ جَالِبَةً لِكُلِّ خَيْرٍلَناَ وَلِوَالِدِيْناَ وَلاَحْبَابِناَ وَلِمَشَايِخِنَا فىِ الدِّيْنِ مَعَ اللُّطْفِ وَالْعاَفِيَةِ وَعَلىَ نِيَّةِ اَنَّ اللهَ يُنَوِّرُ قُلُوْبَنَا وَقَوَالِبَناَ مَعَ الْهُدَى وَالتُّقَى وَالْعَفاَفِ وَالْمَوْتِ عَلىَ دِيْنِ اْلاِسْلاَمِ وَاْلاِيْمَانِ بِلاَ مِحْنَةٍ وَلاَ امْتِحَانٍ بِجَاهِ سَيِّدِ وَلَدِ عَدْناَنِ جَامِعَةً لِكُلِّ نِيَّةٍ صَالِحَةٍ وَزِيَادَةً وَمَحَبَّةً فىِ شَرَفِ الْحَبِيْبِ مُحَمَّدٍ صَلىَّ اللهُ عَلَيْهِ وَعَلىَ الِهِ وَصَحْبِهِ الْفَاتِحَةِ ... دُعَاءْ لبِسْمِ اللهِ الرَّحْمنِ الرَّحِيْم اَلْحَمْدُ ِللهِ رَبِّ الْعَالَمِيْنَ حَمْدًا يُوَافِى نِعَمَهُ وَيُكَافِئُ مَزِيْدَهْ يَارَبَّناَ لَكَ الْحَمْدُ كَمَا يَنْبَغِى لِجَلاَلِكَ وَجْهِكَ الْكَرِيْمِ وَلِعَظِيْمِ سُلْطَانِكْ سُبْحَانَكَ لاَنُحْصِى ثَنَاءً عَلَيْكَ اَنْتَ كَمَا اَثْنَيْتَ عَلىَ نَفْسِكْ فَلَكَ الْحَمْدُ حَتىَّ تَرْضَى وَلَكَ الْحَمْدُ اِذَا رَضِيتْ وَلَكَ الْحَمْدُ بَعْدَ الرِّضَى اَللّهُمَّ صَلِّ وَسَلِّمْ عَلىَ سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ فِى اْلاَوَّلِينْ وَصَلِّ وَسَلِّمْ عَلىَ سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ فىِ اْلاخِرِينْ وَصَلِّ وَسَلِّمْ عَلىَ سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ فىِ كُلِّ وَقْتٍ وَحِينْ وَصَلِّ وَسَلِّمْ عَلىَ سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ فىِ الْمَلاَءِ اْلاَعْلىَ اِلىَ يَوْمِ الدِّينْ وَصَلِّ وَسَلِّمْ عَلىَ سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ حَتىَّ تَرِثَ اْلاَرْضَ وَمَنْ عَلَيْهَا وَاَنْتَ خَيْرُ اْلوَارِثِينْ اَللّهُمَّ اِنَّا نَسْتَحْفِظُكَ وَنَسْتَوْدِعُكَ اَدْيَانَناَ وَاَبْدَنَناَ وَاَنْفُسَناَ وَاَمْوَالَناَ وَاَهْلَناَ وَكُلَّ شَيْئٍ اَعْطَيْتَناَ اَللّهُمَّ اجْعَلْناَ وَاِيَّاهُمْ فىِ كَنَفِكَ وَاَمَانِكَ وَعِيَاذِكَ وَجِوَارِكَ مِنْ كُلِّ شَيْطَانٍ مَرِيْدٍ وَجَبَّارٍ عَنِيْدٍ وَذِى عَيْنٍ وَذِى بَغْيٍ وَمِنْ شَرِّ كُلِّ ذِى شَرٍّ اِنَّكَ عَلىَ كُلِّ شَيْئٍ قَدِيْرٌ. اَللّهُمَّ حُطْناَ بِالتَّقْوَى وَاْلاِسْتِقَامَةِ وَاَعِذْناَ مِنْ مُوْجِباَتِ النَّدَامَةِ فىِ الْحَالِ وَالْمَألِ اِنَّكَ سَمِيْعُ الدُّعَاءْ. وَصَلِّ اللّهُمَّ بِجَمَالِكَ وَجَلاَلِكَ عَلىَ سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ وَعَلىَ الِهِ وَصَحْبِهِ وَباَرِكْ وَسَلِّمْ اَجْمَعِيْن. وَارْزُقْنَا كَمَالَ الْمُتَابَعَةِ لَهُ ظَاهِرًا وَبَاطِنًا يَااَرْحَمَ الرَّاحِمِيْنَ بِفَضْلِكَ سُبْحاَنَ رَبِّكَ رَبِّ الْعِزَّةِ عَمَّا يَصِفُوْنَ وَسَلاَمٌ عَلىَ الْمُرْسَلِيْنَ وَالْحَمْدُ ِللهِ رَبِّ الْعاَلَمِيْنَ. اَللّهُمَّ اِناَّ نَسْئَلُكَ رِضَاكَ وَالْجَنَّةَ وَنَعُوْذُبِكَ مِنْ سَخَطِكَ وَالنَّارِ 3x يَاعَالِمَ السِّرِّ مِنَّا لاَ تَهْتِكِ السِّتْرَ عَنَّا وَعَافِناَ وَاعْفُ عَنَّا وَكُنْ لَنَا حَيْثُ كُناَّ 3x يَااَللهْ بِهَا يَااَللهْ بِهَا يَاالله بِحُسْنِ الْخَاتِمَةْ 3x يَالَطِيْفًا لَمْ يَزَلْ اُلْطُفْ بِنَا فِيْمَا نَزَلْ اِنَّكَ لَطِيْفٌ لَمْ تَزَلْ اُلْطُفْ بِنَا وَالْمُسْلِمِيْنَ 3x يَالَطِيٍفًا بِخَلْقِهِ يَاعَلِيْمًا بِخَلْقِهِ يَاخَبِيْرًا اُلْطُفْ بِنَا يَالَطِيْفُ يَاعَلِيْمُ يَاخَبِيْرُ 3x اَللّهُمَّ اِنِّى اَسْئَلُكَ حُبَّكَ وَحُبَّ مَنْ يُحِبُّكَ وَالْعَمَلَ الَّذِى يُبَلِّغُنِى اِلىَ حُبِّكَ يَااللهْ اِنَّكَ اَنْتَ خَيْرُ النَّاصِرِيْنَ 3x Qoshidah Tawashul يَارَبِّ بِالْمُصْطَفَى بَلِّغْ مَقَاصِدَنَا وَاغْفِرْلَنَا مَامَضَى يَاوَاسِعَ الْكَرَمِ يَا اَللهْ يَا رَ بَّنَا جُدْ لَناَ مِنْ شَرِّناَ بِالْوَلِيِّ قُطْبِ الرَّباَنِى شَيخْ عَبْدُ الْقاَدِرْ اَلْجَيْلاَنِى يَا اَللهْ يَاسَتَّارْ سَهِّلْ لَناَ بِالْمُخْتاَرْ بِالْوَلِيِّ قُطْبِ اْلاَخْياَرْ اَلْحَبِيبْ عُمَرْ اَلْمُحْضَارْ يَا اَللهْ يَاجَوَّادْ سَهِّلْ لَناَ بِالْمُرَادْ بِالْوَلِيِّ قُطْبِ اْلاِرْشَادْ اَلْحَبِيبْ عَبْدِ اللهْ بِنْ عَلْوِى اَلْحَدَّادْ يَاحَنَّانْ يَامَناَّنْ جُدْلَناَ بِالْغُفْرَانْ بِالْوَلِيِّ قُطْبِ الْعِرْفاَنْ اَلْحَبِيبْ عَلِى بِنْ أَبِى بَكَرْ اَلسَّكْرَانْ يَا اَللهْ يَاقُدُّوسْ سَهِل لَنَا مِنْ كُلِّ بُوسْ بِالْوَلِيِّ شَمْسِ الشُّمُوسْ اَلْحَبِيبْ حُسَينْ بِنْ أَبِى بَكَرْ اَلْعِدْرُوسْ يَا اَللهْ يَاقُدُّوسْ سَهِل لَنَا مِنْ كُلِّ بُوسْ بِالْوَلِيِّ حُبِّ التَّدَرُّسْ اَلْحَبِيبْ عَبْدِ اللهْ بِنْ أَبِى بَكَرْ اَلْعِدْرُوسْ يَا اَللهْ يَاشَكُورْ سَهِّلْ لَناَ بِالْمَشْهُورْ بِالْوَلِيِّ حُبِّ التَّفَكُّرْ شَيخْ مَوْلاَناَ اَلْمَنْصُورْ يَا اّللهْ يَاكَرِيْمْ جُدْلَناَ بِالنَّعِيمْ بِاْلاَوْلِياَ قُطْبِ الْكَرِيْمْ سَادَاتِناَ أَهْلِ التَّرِيْمْ Qoshidah penutup ziarah يَااَرْحَمَ الرَّاحْمِيْنَ يَااَرْحَمَ الرَّاحْمِيْنَ يَااَرْحَمَ الرَّاحْمِيْنَ فَرِّجْ عَلىَ الْمُسْلِمِيْنَ Wahai Yang paling Penyayang diantara yang penyayang, Wahai Yang paling Penyayang diantara yang penyayang, Wahai Yang paling Penyayang diantara yang penyayang, Berilah kelapangan kepada kaum muslimin يَارَبَّنَا يَاكَرِيْم يَارَبَّنَا يَارَحِيْم اَنْتَ الْجَوَادُ الْحَلِيْم وَاَنْتَ نِعْمَ الْمُعِيْن Wahai Tuhan kami, wahai Yang Maha Pemurah, Wahai Tuhan kami, wahai Yang Maha Penyayang, Engkaulah Yang Maha Dermawan lagi Maha Penyantun, Dan Engkaulah sebaik-baik penolong وَلَيْسَ نَرْجُوْ سِوَاكْ فَادْرِكْ اِلَهِى دَرَاكْ قَبْلَ الْفَنَا وَالْهَلاَكْ يَعُمُّ دُنْيَا وَدِيْن Selain- Mu tak kami harapkan, Sampaikanlah wahai Tuhanku, Sebelum datang saat hancur dan binasa, Yang menimpa urusan dunia dan agama وَمَالَنَا رَبَّنَا سِوَاكَ يَاحَسْبَنَا يَاذَا الْعُلاَ وَالْغِنىَ وَيَاقَوِيُّ يَامَتِيْن Tuhan kami, tidak ada penolong kami selain-Mu, Wahai Yang mencukupi kami, Wahai Yang memiliki ketinggian dan kekayaan, Wahai Yang Mahakuat lagi Mahakokoh نَسْأَلْكَ وَاِلَيَّ يُقِيمْ اَلْعَدْلَ كَيْ نَسْتَقِيْم عَلىَ هُدَاكَ الْقَوِيمْ وَلاَنُطِيْعُ اللَّعِينْ Kami memohon kepada-Mu, Pemimpin yang menegakan keadilan, Agar kami tetap selalu berada pada petunjuk-Mu yang lurus, Dan tidak menaati orang yang dilaknat يَارَبَّنَا يَامُجِيبْ اَنْتَ السَّمِيْعُ الْقَرِيْب ضَاقَ الْوَسِيْعُ الرَّحِيبْ فَانْظُرْ اِلىَ الْمُؤْمِنِيْن Wahai Tuhan kami, Wahai Yang selalu memenuhi, Engkaulah Yang Maha Mendengar lagi Maha dekat, Telah sempit yang luas dan lapang, Maka pandanglah kaum mukminin وَاخْتِمْ بِأَحْسَنَ خِتَامْ اِذَا دَنَا اْلاِنْصِرَامْ وَحَانَ حِيْنُ الْحِمَامْ وَزَادَ رَشْحُ الْجَبِيْن Akhirilah kami dengan akhir yang terbaik, Ketika dekat waktu penghabisan, Dan tiba saat kematian, Bertambah peluh didahi ثُمَّ الصَّلاَةُ وَالسَّلاَمْ عَلىَ شَفِيْعِ اْلاَنَامْ وَاْلالِ نِعْمَ الْكِرَامْ وَالصَّحْبِ وَالتَّابِعِيْنَ Shalawat dan salam terlimpah senantiasa, Kepada pemberi syafa’at kepada manusia, Juga keluarganya, sebaik-baik orang mulia, Serta shahabat dan tabi’in juga Sholawat (Abuya Damiyati Cidahu) عَلَى الْهَادِى رَسُوْلِ اللهْ صَلاَةٌ مَعْ سَلاَمِ اللهْ بِعَبْدِ الْقاَدِرِ وُصْلَةْ اِلَى الْمَرْضَاتِ يَا اَللهْ اِلَهِى وَاسْقَناَ الْغَيْثاَ فُرَاتاً سَائِغاً بَثاًّ عَمِيْمًا نَافِعاً غَوْثاَ بِفَضْلِ الْوَجْهِ يَا اَللهْ اَلىَ مَنْ غَيْرِكَ نَشْكُوْا اِذَا مَا كُنْتَ لاَ تَعْفُوْا وَيَسِّرْ كُلَّ مَا نَصْفُوْا بِفَضْلِ الْوَجْهِ يَا اَللهْ اِلَهِى فَرْحَمِ اْلاُمَّةْ وَفَرِّجْهُمْ عَنِ اْلغُمَّةْ وَجَنِّبْهُمْ عَنِ الْجُرْمَةْ بِفَضْلِ الْوَجْهِ يَا اَللهْ اَلَهِى نَوِّرِ اْلقَلْبَ بِسِرِّ سِرِّكَ الْغَلْبَا وَيَسِّرْ لِلْهُدَى خَطَباَ بِفَضْلِ الْوَجْهِ يَا اَللهْ Do’a manthes nagji رَبِّ انْفَعْناَ بِمَا عَلَّمْتَناَ رَبِّ عَلِّمْناَ اَلَّذِى يَنْفَعُناَ رَبِّ عَلِّمْناَ وَفَقِّهْ عِلْمَناَ وَقَرَاباَتٍ لَناَ فِى دِيْنِناَ تَوَسَّلْناَ بِتَعَلُّمٍ تَوَسَّلْناَ بِتَعْلِيْمٍ اَنْ تَرْزُقَناَ وَاسِعاً وَاَنْ تَرْزُقَ اَمَناً Abdi tawasul ku pangurukan Abdi tawasul ku pangurusan Mugi Gusti ngarizkian Ka jembaran ka amanan
Read more ...
Designed By